Minggu, 08 Mei 2011

the cute devil (kalimat)


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan kesatuan pikiran.dalam bahasa lisan kalimat diawali dan di akhiri dengan kesenyapan, dan dalam bahasa tulis di awali dengan huruf kapital dan di akhiri dengan tanda titik, tanda seru , atau tanda tanya.
Sekurang–kurangnya, kalimat itu memiliki subjek atau pokok kalimat dan predikat atau sebutan. Kalau tidak memiliki unsur subjek dan unsur predikat, pernyataan itu bukanlah kalimat.

B. Ciri-ciri Kalimat
1. Dalam bahasa lisan diawali dengan kesenyapan dan diakhiri dengan kesenyapan. Dalam bahasa tulis diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan titik, tanda tanya atau tanda seru.
2. Kalimat aktif sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat,
3. Predikat transitif disertai objek,predikat intransitif dapat disertai pelengkap,
4. Mengandung fikiran yang utuh,
5. Mengandung urutan logis; setiap kata atau kelompok kata yang mendukung fungsi (SPOK) disusun dalam satuan menurut fungsinya,
6. Mengandung satuan makna, ide atau pesan yang jelas,
7. Dalam paragraf yang terdiri dua kalimat atau lebih,kalimat-kalimat disusun dalam satuan makna fikiran yang saling berhubungan, hubungan dijalin dengan konjungsi, pronomina atau kata ganti, repetisi atau struktur sejajar.



C. Unsur-unsur Kalimat
1. Subjek
Subjek atau pokok kalimat merupakan unsur utama kalimat. Subjek menentukan kejelasan makna kalimat. Penempatan subjek yang tidak tepat dapat mengaburkan makna kalimat.
Ciri-ciri subjek :
- Jawaban apa atau siapa
- Didahului kata bahwa,
- Berupa kata atau frasa benda (nomina)
- Disertai kata ini, atau itu
- Disertai pewatas yang
- Kata sifat didhului kata si atau sang; si cantik, si kecil, sang perkasa
- Tidak didahului preposisi: di,dalam,pada,kepada,bagi,untuk,dari,menurut,berdasarkan,dan lain- lain.
- Tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak,tetapi dapat dengan kata bukan.

2. Predikat
Seperti halnya dengan subyek, predikat kalimat kebanyakan muncul secara eksplisit.
a. Fungsi predikat dalam kalimat :
-Membentuk kalimat dasar, kalimat tunggal, kalimat luas, kalimat majemuk.
-Menjadi unsur penjelas, yaitu memperjelas pikiran atau gagasan yang diungkapkan dan menentukan kejelasan makna kalimat.
-Membentuk kesatuan pikiran.
-Sebagai sebutan.
b. Ciri-ciri predikat:
- jawaban mengapa, bagaimana,
- dapat diingkarkan dengan tidak atau bukan,
- dapat di dahului keterangan aspek: akan, sudah, sedang, selalu, hampir,
-dapat di dahului keterangan modalitas:sebaiknya, seharusnya, seyogyanya, mesti, selayaknya, dan lain-lain,
-tidak didahului kata yang, jika didahului yang predikat berubah fungsi menjadi perluasan subjek,
-didahului kata adalah, ialah, yaitu, yakni,
-predikat dapat berupa kata benda, kata kerja, kata sifat, atau bilangan.

3. Objek
objek sangat bergantung pada jenis predikat kalimat serta ciri khas objek itu sendiri.
Fungsi objek:
-membentuk kalimat dasar pada kalimat berpredikat transitif,
-memperjelas makna kalimat dan,
-membentuk kesatuan atau kelengkapan pikiran.

Ciri-ciri objek;
-berupa kata benda,
-tidak didahului kata depan,
-mengikuti secara langsung di belakang preddikat transitif,
-jawaban apa atau siapa yang terletak di belakang predikat transitif, dan
-dapat menduduki fungsi subyek apabila kalimat itu dipasif-kan.

4. Keterangan
Keterangan kalimat berfungsi menjelaskan atau melengkapi informasi pesan-pesan kalimat.
Ciri-ciri keterangan:
-bukan unsur utama kalimat,
-tempat tidak terikat posisi, pada awal, tengah, dan akhir kalimat,
-dapat berupa: keterangan waktu, tujuan, tempat, sebab, akibat, syarat, cara, posesif, dan penganti nomina.

D. Jenis kalimat menurut fungsinya
menurut fungsinya, jenis kalimat dapat di perinci:
1. kalimat pernyataan (Deklaratif)
kalimat pernyataan menyatakan sesuatu dengan lengkap pada waktu penutur ingin menyampaikan informasi kepada lawan berbahasanya.
Misalnya: presiden suharto mengadakan kunjungan ke luar negeri.
2. Kalimat pertanyaan (interogatif)
kalimat pertanyaan dipakai jika penutur ingin memperoleh informasi atau reaksi (jawaban) yang diharapkan. (biasanya, intonasi menurun; tanda baca tanda tanya). Pertanyaan sering bagaimana, di mana, mengapa, dan berapa.
Misalnya; kapan saudara berangkat ke singapura?

3. Kalimat perintah dan permintaan (imperatif)
Kalimat perintah “menyuruh” atau “melarang” orang berbuat sesuatu.(biasanya, intonasi menurun;tanda baca titik atau tanda seru).
Misalnya: maukah kamu disuruh mengantarkan buku ini ke pak gaffar!

4. Kalimat seruan
Kalimat seruan “mengungkapkan” perasaan yang kuat atau yang mendadak. (biasanya, intonasi meningkat; tanda baca titik atau tanda seru)
Misalnya: bukan main,cantiknya.
E. Jenis kalimat menurut struktur gramatikalnya
Menurutnya, kalimat itu dapat berupa kalimat tunggal dan dapat pula kalimat majemuk. Kalimat majemuk dapat bersifat setara (koordinatif), tidak setara (sebordinatif), ataupun campuran (koordinatif-subordinatif). Gagasan yang tunggal dinyatakan dalam kalimat tunggal gagasan yang bersegi-segi di ungkapkan dengan kalimat majemuk.
1. Kalimat tunggal
Kalimat tunggal terdiri atas satu subjek dan satu predikat. Pada hakikatnya kalau dilihat dari unsur-unsurnya, kalimat-kalimat yang panjang-panjang dalam bahasa indonesia dapat dikembalikan kepada kalimat-kalimat dasar yang sederhana.
Contoh kalimat tunggal: Ibu sedang mencuci
2. Kalimat majemuk setara
Kalimat majemuk setara terjadi dari dua atau lebih kalimat tunggal kedua kalimat tunggal itu dapat di hubungkan oleh kata dan jika kedua kalimat tunggal itu sejalan.
Contoh :
Kami membaca
Mereka menulis
Kami membaca dan mereka menulis.
3. Kalimat Majemuk Tidak Setara
Kalimat majemuk tidak setara terdiri atas satu suku kalimat yang bebas dan satu suku kalimat atau lebih yang tidak bebas. Dalam kalimat majemuk taksetara ini terbagi dalam bentuk anak kalimat dan induk kalimat. Induk kalimat adalah gagasan, sedangkan anak kalimat ialah pertalian gagasan dengan hal-hal lain.
Contoh kalimat:
Apabila engkau ingin melihat bak mandi panas, saya akan membawamu ke hotel-hotel besar.


Anak kalimat:
Apabila engkau ingin melihat bak mandi panas.
Induk kalimat:
saya akan membawamu ke hotel-hotel besar.
Penanda anak kalimat anak kalimat ialah kata:
Walaupun, setelah, sebelum, karena, apabila, jika dan sebagainya.
4. Kalimat majemuk campuran
Kalimat jenis ini terdiri atas dua suku bebas atau lebih (sifat kesetaraannya) dan satu suku terikat atau lebih (sifat ketidaksetaraannya).
Misalnya:
a). Karena sudah malam, kami berhenti dan langsung pulang.
b). Kami pulang, tetapi mereka masih bekerja karena tugasnya belum selesai.

F. Jenis Kalimat Menurut Bentuk Gayanya (Retorikannya)
Menurut bentuk retoriknya, kalimat dapat digolongkan (1) kalimat yang melepas, (induk-anak), (2) kalimat yang berklimaks (anak-induk), dan (3) kalimat yang berimbang (setara atau campuran).
1. Kalimat yang melepas
Kalimat yang melepas dimulai oleh struktur utama (induk kalimat) dan di ikuti unsur tambahan yang berupa anak kalimat.
Misalnya:
Saya akan dibelikan sepeda oleh ayah jika saya lulus.
2. Kalimat yang berklimaks
Kalimat yang berklimaks dimulai oleh unsur tambahan yang berupa anak kalimat, kemudian diikuti oleh struktur utama (induk kalimat) sehingga membangun ketegangan. Kalimat itu baru selesai dan lengkap dengan adanya bagian yang terakhir.
Misalnya:
Karena sulit kendaraan, ia datang terlambat ke kantornya.
3. Kalimat yang berimbang
Kalimat yang beribang adalah kalimat majemuk setara atau campuran yang strukturnya memperlihatkan kesejajarannya. Gagasan yang menunjukkan penalaran yang sejalan dituangkan ke dalam bangun kalimat yang bersimetri.
Misalnya:
Ibu memasak di dapur, ayah membaca koran, saya sendiri mengerjakan pekerjaan rumah.


G. Kalimat Efektif
Kalimat efektif ialah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti apa yang ada dalam pikiran pembicara atau penulis. Kalimat efektif lebih mengutamakan keefektifan kalimat itu sehingga kejelasan kalimat itu dapat terjamin.
Untuk dapat mencapai keefektifan tersebut di atas, sebuah kalimat efektif harus memenuhi paling tidak enam syarat berikut, yaitu adanya :
1. Kesatuan gagasan, 2.kepaduan unsur, 3.keparalelan bentuk, 4.ketepatan makna, 5. Kehematan kata, 6. Kelogisan bahasa.
1) Kesatuan gagasan
Kesatuan gagasan adalah terdapatnya suatu ide pokok dalam sebuah kalimat. Dengan satu ide itu kalimat boleh panjang atau pendek, menggabungkan lebih dari satu kesatuan. Bahkan dapat mempertentangkan satu sama lainnya, asalkan ide atau gagasan kalimatnya tunggal. Penutur tidak boleh menggabungkan dua kesatuan yang tidak mempunyai hubungan sama sekali ke dalam sebuah kalimat.
Contoh kalimat yang tidak jelas kesatuan gagasannya:
• Pembangunan gedung sekolah baru pihak yayasan dibantu oleh bank yang memberi kredit. (terdapat subjek ganda dalam kalimat tunggal)
Contoh kalimat yang jelas kesatuan gagasannya:
• Pihak yayasan dibantu oleh bank yang memberi kredit untuk membangun gedung sekolah baru.
2) Kepaduan Unsur (Koherensi)
Yang dimaksud dengan koherensi adalah hubungan yang padu antara unsur-unsur pembentuk kalimat. Unsur kalimat adalah kata, frase, intonasi/ tanda baca, serta struktur (hubungan S-P-O dan unsur lainnya).
Contoh kalimat yang unsurnya tidak koherensi:
• Kepada setiap pengendara mobil di kota jakarta harus memiliki surat izin mengemudi. (tidak mempunyai subjek/ subjeknya tidak jelas).
Contoh kalimat yang unsur-unsurnya koherensi:
• Setiap pengemudi mobil di kota jakarta harus memiliki surat izin mengemudi.
3) Keparalelan Bentuk
Yang dimaksud dengan keparalelan atau kesejajaran bentuk adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat. Umpamanya dalam sebuah perncian, unsur pertama menggunakan verba. Unsur kedua dan seterusnya juga verba. Jika bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk berikutnya juga harus nomina.
Contoh kesejajaran atau keparalelisme yang salah:
• Kegiatan di perpustakaan meliputi pembelian buku, membuat katalog, dan buku-buku diberi label
Contoh kesejajaran atau paralelisme yang benar
• Kegiatan di perpustakaan meliputi pembelian buku, pembuatan katalog, dan pelabelan buku.

4) Ketegasan Makna
Yang dimaksud dengan ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan khusus menonjolkan bagian kalimat sehingga berpengaruh terhadap makna kalimat secara keseluruhan. Ada beberapa cara yang dapat dipakai untuk memberi perlakuan khusus pada kalimat, yaitu:
a) Meletakkan kata yang ditonjolkan itu diawal kalimat;
b) Melakukan pengulangan kata (repetisi);
c) Melakukan pertentangan kata terhadap ide yang ditonjolkan;
d) Mempergunakan partikel penekan (penegas).
Contoh penekanan dengan menempatkan kata yang ditonjolkan pada awal kalimat:
• Pada bulan desember kita ujian akhir semester. (bulan akhir november)
Contoh penekanan dengan pengulangan kata:
• Saya senang melihat panorama alam yang indah; saya senang melihat lukisan yang indah; dan saya juga senang melihat hasil seni ukir yang indah.
Contoh penekanan dengan mempertentangkan ide:
• Penduduk desa itu tidak menghendaki bantuan yang bersifat sementara, tetapi bantuan yang bersifat permanen.
Contoh penekanan dengan menggunakan partikel penegas:
• Hendak pulang pun hari sudah gelap dan hujan pula.
5) Kehematan Kata
Kehematan ialah menghindari pemakaian kata, frasa, atau unsur lain yang tidak perlu. Hemat tidak berarti harus menghilangkan kata-kata yang dapat memperjelas arti kalimat. Hemat, disini berarti ‘ekonomis’, tidak memakai kata-kata mubazir, tidak ada pengulangan subjek, tidak menjamakkan kata yang memang sudah berbentuk jamak. Dengan hemat kata-kata, diharapkan kalimat akan menjadi padat berisi.
Contoh kalimat yang tidak hemat kata:
• Saya melihatnya dengan mata kepala saya sendiri bahwa mahasiswa itu belajar seharian dari pagi sampai petang.
Contoh kalimat yang hemat kata
• Saya melihat sendiri mahasiswa itu belajar seharian.
6) Kelogisan Bahasa
Kelogisan ialah ide kalimat itu dapat diterima oleh akal sehat. Logis dalam hal ini juga menuntut adanya pola pikiran sistematis (runtut/ teratur dalam penghitungan angka dan penomoran). Sebuah kalimat yang sudah benar strukturnya , sudah benar pula pemakaian unsur-unsur yang lain (tanda baca, kata, frasa), dapat menjadi salah karena maknanya tidak masuk akal atau lemah dari segi logika.
Contoh kalimat yang lemah dari segi logika berbahasa:
• Kambing sangat senang bermain hujan.
(padahal kambing tergolong anti air)
• Karena lama tinggal di asrama putra anaknya semua laki-laki.
(apa hubungan tinggal di asrama putra dengan mempunyai anak laki-laki?)

Senin, 18 April 2011

hp q n gage qd


temen2... hp n gage qd q hilang....
padahal kenangan terindah q lho....

ha.......

ya allah.... smoga yang menemukan kan selalu menjaga n merawatnya...

Selasa, 22 Maret 2011

cara download buku gratis.....





Bagi anda yang ingin mendownload buku dari Google books. Berikut caranya:

1. Download Google book downloader disini

2. Setelah itu instal program Google book downloader di komputer anda. Untuk pengguna windows XP, anda harus menginstal aplikasi Microsoft .NET Framework 3.5 SP1 terlebih dahulu. Jika belum punya, silahkan download aplikasinya disini.

3. Jika sudah, kunjungi situs Google books untuk mencari buku yang anda inginkan.

4. Jika sudah ketemu, lihat pada address bar. Disana ada tulisan http://books.google.com/books?id=xxxxxxxxxxxx

5. Copy teks yang dicetak tebal

6. Kalau sudah, buka Google Book Downloader

7. Pada bagian Book code, masukkan kode yang anda copy sebelumnya

8. Klik Check untuk menganalisa

9. Kemudian klik Download all. Tunggu beberapa saat hingga proses download selesai.

10. Jika sudah, klik Save entire book as untuk menyimpan filenya ke komp anda.

11. Selesai. Selamat membaca...

Jumat, 11 Maret 2011

kumpulan game ngage

bagi sobat yang ingin mendownload game n gage....








http://dwi-maihut.blogspot.com/2009/11/n-gage-10-games.html

Rabu, 09 Maret 2011

filem Legion : The Final Exorcism (2011)



Kini sudah terdapat link Download Legion : The Final Exorcism (2011), Movie Legion : The Final Exorcism (2011), Subtitle indonesia Legion : The Final Exorcism (2011), Free Download Legion : The Final Exorcism (2011), Download Legion : The Final Exorcism (2011), Subtitle Film Legion : The Final Exorcism (2011), indowebster, mediafire, enterupload, 4share, rapidshare, Update Film Terbaru 2011, Download Film Terbaru, Download Film Gratis

Jumat, 04 Maret 2011

refleksi novel martir tuhan



Martir Tuhan

Konstantinopel
Maklumat perang salib yang diserukan oleh paus urban II pada konsili clermont setahun sebelumnya membuat penghuni daratan eropa bergolak. para kesatria seperti kaesar alexius yang mempersiapkan strategi yang membiarkan byzantium dikalahkan orang-orang turki tanpa perlawanan dan menempuh jalur diplomatik dengan membuat perjanjian dengan orang muslim tanpa harus ada pertumpahan darah. Tapi banyak yang tidak menyetujui hal tersebut dan memilih untuk perang.
Nicea, 1097
Sore harinya mereka melakukan persiapan untuk melakukan penyerangan ke turki saljuk. Pasukan turki kalah dalam penyerangan ini yang di pimpin oleh sultan khilij arslan 1.begitu juga di dorylaeum tentara turki tungang langang karna banyaknya pasukan tentara salib. Sebelum sampai di yerusalem mereka memutuskan untuk membebaskan wilayah utara suriah dari kaum muslim di antiokhia. Pengepungan di antiokhia adalah keputusan berani karena antiokhia adalah salah satu benteng terkuat turki.
Bohemund dan para pemimpin tentara salib tidak tahu berbagai persiapan tentara turki. perang terjadi, tetapi saat menjelang sore ppasukan salib mundur. Berbulan-bulan tentara salib mengepung antiokhia bermaksud untuk menghancurkan tapi malah hancur dengan sendirinya mereka mengalami bencana kelaparan yang parah sehingga tentara salib banyak yang mati. Diantaranya ada raja tafur yang mengalakkan semangat para pemimpin salib dan pasukannya untuk menyerang kerbuqa, tentara salib menang. dan akhirnya tentara turki keluar dari antiokhia karna adanya penghianatan yang dilakukan oleh salah seorang panglimanya yang bernama tuan firouz.
Kemudian raymund dan pasukannya menuju arqa  untuk melakukan pengepungan. Meskipun tentara salib kedatangan bala bantuan tapi tetap saja mereka terdesak mundur.
Pagi harinya mereka berbondong-bondong menyusuri lembah panjang diluar kota arqa dan terus menuju yerusalem.sesampainya disana raja tafur memerintah segenap tentara salib dan rombongannya untuk mengelilingi benteng kota yerusalem sebanyak 7x.
Banyak tentara muslim yang mencemooh dan tentara salib pun marah,dan mereka sangat bengis membunuh semua orang yang ada di kota  yerusalem. Kemudian mereka bergerak menuju makam suci yerusalem dan mereka sangat senang ketika tiba disana.
Godfrey dinobatkan sebagai pemimpin yerusalem.ketika godfrey sedang merumuskan rencana pemerintahan tiba-tiba terdengar laporan bahwa pasukan mesir tengah menyerang. Mereka langsung melakukan penyerangan, menjelang sore pemimpin pasukan muslim menarik mundur pasukannya.ribuan tentara salib bersorak sorai melihat kepergian tentara mesir itu. dikalangan kaum muslim para khalifah sibuk dengan dirinya sendiri, keadaan ini membuat banyak kaum muslim teraniaya dan tersiksa.  Secercah harapan di kaum muslim muncul di baghdad setelah sultan rum mengangkat imadudin zangi sebagai panglima.
Siang harinya, pasukan pangeran zangi melewati bukit maut yang merupakan jebakan yang dipersiapkan oleh tentara salib. Untungnya pangeran zangi mengetahui akan hal itu. rencana tentara salib untuk mengubur hidup-hidup pangeran zangi itupun musnah karna pangeran zangi mendatangkan pasukannya, Tentara salib itupun meninggalkan medan pertempuran.
Beberapa bulan kemudian pangeran zangi dan pasukannya menuju ke eddessa, untuk melakukan perjanjian damai dengan pasukan salib. Tapi tak lama berselang harapan kaum muslim hanya tinggal harapan, ditengah pageran zangi berusaha merebut kembali wilayah-wilayah lainnya dari tangan tentara salib, tiba-tiba ia dibunuh oleh salah seorang pelayannya yang masih keturunan kaum frank.

Sabtu, 26 Februari 2011





Peran Pendidikan dalam Pembangunan

Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia unuk pembangunan. Derap langkah pembangunan selalu diupayakan seirama dengan tuntutan zaman. Perkembangan zaman selalu memunculkan persoalan-persoalan baru yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya. Bab ini akan mengkaji mengenai permasalahan pokok pendidikan, dan saling keterkaitan antara pokok tersbut, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangannya dan masalah-masalah aktual beserta cara penanggulangannya.

Apa jadinya bila pembangunan di Indonesia tidak dibarengi dengan pembangunan di bidang pendidikan?. Walaupun pembangunan fisiknya baik, tetapi apa gunanya bila moral bangsa terpuruk. Jika hal tersebut terjadi, bidang ekonomi akan bermasalah, karena tiap orang akan korupsi. Sehingga lambat laun akan datang hari dimana negara dan bangsa ini hancur. Oleh karena itu, untuk pencegahannya, pendidikan harus dijadikan salah satu prioritas dalam pembangunan negeri ini.
Pemerintah dan Solusi Permasalahan Pendidikan

Mengenai masalah pedidikan, perhatian pemerintah kita masih terasa sangat minim. Gambaran ini tercermin dari beragamnya masalah pendidikan yang makin rumit. Kualitas siswa masih rendah, pengajar kurang profesional, biaya pendidikan yang mahal, bahkan aturan UU Pendidikan kacau. Dampak dari pendidikan yang buruk itu, negeri kita kedepannya makin terpuruk. Keterpurukan ini dapat juga akibat dari kecilnya rata-rata alokasi anggaran pendidikan baik di tingkat nasional, propinsi, maupun kota dan kabupaten.

Penyelesaian masalah pendidikan tidak semestinya dilakukan secara terpisah-pisah, tetapi harus ditempuh langkah atau tindakan yang sifatnya menyeluruh. Artinya, kita tidak hanya memperhatikan kepada kenaikkan anggaran saja. Sebab percuma saja, jika kualitas Sumber Daya Manusia dan mutu pendidikan di Indonesia masih rendah. Masalah penyelenggaraan Wajib Belajar Sembilan tahun sejatinya masih menjadi PR besar bagi kita. Kenyataan yang dapat kita lihat bahwa banyak di daerah-daerah pinggiran yang tidak memiliki sarana pendidikan yang memadai. Dengan terbengkalainya program wajib belajar sembilan tahun mengakibatkan anak-anak Indonesia masih banyak yang putus sekolah sebelum mereka menyelesaikan wajib belajar sembilan tahun. Dengan kondisi tersebut, bila tidak ada perubahan kebijakan yang signifikan, sulit bagi bangsa ini keluar dari masalah-masalah pendidikan yang ada, apalagi bertahan pada kompetisi di era global.

Minggu, 20 Februari 2011

bermain gitar yang handal

5 Jurus Bermain Gitar
Minimnya skill bermain gitar membuat suasana fellowship di berbagai persekutuan kantor kadang jadi kaku dan kurang bergairah. Skill semacam ini memanng tidak hanya didapat dalam waktu singkat. Tapi 5 jurus singkat gL! di hawah ini mungkin dapat membantu jika Anda melatihnya secara konsisten selama minimal 3 hulan, dan setiap harinya selamma 1 hingga 2 jam.
Jurus 1: jangan Lupa Kunci
Kunci adalah nyawa dari permainan gitar. Tanpa kunci, meski kita tahu semua jurus ritem, dijamin kita tidak akan pernah tahu bunyinya seperti apa. Pelajarilah semua kunci dasar seperti C, D, E, F, (3, A, B) beserta semua bentuk minor dan #nya (kecuali untuk kunci B memakai bentuk Bb). Biasanya buku tentang kunci-kunci ini dijual bebas di pasaran. Satu tips yang patut diingat, sebenarnya bentuknya begitu-begitu saja. Jangan dibuat pusing dengan nama-nama yang berbeda. Contoh: bila kunci C digeser sejauh 2 fret akan menghasilkan kunci D, padahal bentuknya sama, hanya letaknya yang berbeda.
Jurus 2: Dua Teknik Dasar
PETIKAN: Ketika memetik gitar, tidak perlu membayangkan harus seperti lagu "KKEB"-nya Andre Hehanusa atau "Tears In Heaven"-nya Eric Clapton. Sebaliknya, petiklah dengan sederhana seperti 3 contoh berikut ini:
Perhatikan posisi jari: jari jempol untuk 3 senar bas, sedangkan 3 senar lainnya dipetik oleh 3 jari pada gamhar.
Penyederhanaan: jari jempol=1, jari telunjuk=2, jari tenguh=3 dan jari minis=4.
1. 1-2-3.4.3-2 dengan l berpindah-pindah bas
2. 1-2-3-4-2 dengan 34 dipetik bersamaan
3. 1.234 dengan 234 dipetik hersamaan sebanyak 3x.
Setelah Anda nmencoba ketiganya, GABUNGKAN SEMUA TEKNIK! Memainkan lagu KKEB bukan impian lagi.
RITEM: Ini hal yang sebetulnya sederhana. Kalau pengamen jalanan saja tekniknya bagus, mengapa kita tidak? Alasan utama ketidak-mampuan ini adalah kurangnya latihan. Jika Anda sungguh serius, sisihkan waktu untuk melatihnya minimal 1 jam sehari. Latihan: Untuk ritem sederhananya dibagi menjadi ritem ke bawah dan ke atas. Untuk ke bawah= l dan ke atas=2.
1. 1-1-2-2-1
2. 1-2-2-1-2-2-1
Jurus 3. Jangan Lupa Bawa Buku Nyanyian
Sekarang buku lagu-lagu Praise & Worship yang lazim digunakan dan sudah banyak dijual bebas di pasaran. Biasanya apa yang tertera di buku-buku semacam ini sudah disederhanakan sehingga menyanyikannya pun mudah saja.
Jurus 4: Berlatih Running Chord Untuk Bermazmur
Sebelum kita bisa membawa orang lain agar mengalami saat yang indah dalam memuji & bermazmur bagi-Nya, kita harus mengalaminya terlebih dulu. Cobalah untuk berdiam diri dengan bermazmur bagi-Nya dengan menggunakan running chord 4/4 seperti misalnya (jika bermain di kunci C): C-F, C-AmDm-G, F-Em-Dm-G. Semakin sering dilantunkan, feeling Anda akan semakin terasah dan Anda akan terheran-heran melihat perkembangan skill Anda.
Jurus 5: Percaya Diri
Percaya diri! That's the best thing. Walau Anda banyak melakukan kesalahan (terutama biasanya salah kunci), lanjutkan saja dengan tertawa bersama teman-teman Anda. Dijamin, mereka semua pasti ikut tersenyum. Toh pada akhirnya, bukan permainan gitar/nyanyian kita yang diterima oleh-Nya, tapi kesungguhan hati kita

Selasa, 08 Februari 2011

simple past tense (tugas kuliah)


PAST TENSE
1.    Simple past tense
Untuk menunjukkan bahwa suatu perbuatan kegiatan situasi terjadi pada waktu lampau dan berakhir pada saat tertentu di waktu lampau dan waktu berakhirnya diketahui.

RUMUS A  :
A.      S + To Be (was/were)   + ……..
B.     S  + Verb II + …….
RUMUS B  :
A.     Affirmative (+)
S + Verb II
B.     Negative (-)
S + did not + Verb I
C.     Interrogative (?)
Did + S + Verb I
Untuk membentuk kalimat tanpa (interrogative) maka ditambah ‘did’ dimuka subjek dan kata kerjanya kembali ke bentuk pertama.
Bila dalam kalimat telah terdapat kata bentuk (was/were) Could, Might, Must, maka hanya kata bantunya saja yang diletakkan di muka subyek.
Bila dalam kalimat telah terdapat kata bantu (was/were) Could, Might, Must, maka setelah kata bantu ditambah NOT (N’T)

Contoh :

1.      (+) He worked in the bank for four years.
(-)  He didn’t work in the bank for four years.
(?)  Did he work in the bank for four years?
(-?) Did he not work in the bank for four years?



Tanda waktu (signal time) yang digunakan dalam bentuk ini adalah :
-          Yesterday
-          Yesterday morning
-          Last Monday
-          An hour ago
-          Two days ago
-          The other day
-          Every day last year
-          Last night
-          Last year
-          The day before yesterday
-          Etc.

2.    Past Continuous Tense
Untuk menyatakan suatu perbuatan atau peristiwa yang sedang berlangsung pada waktu lampau ketika kejadian lain terjadi.

RUMUS :
S + was/were + Verb I (ing) + ……

Affirmative (+)    :   S + To Be + Verb ing.
Negative (-)          :  S + To Be + not + Verb ing.
Interrogative (?)  :  To Be + S + Verb ing.

Untuk membuat kalimat Tanya (interrogative) maka was/were diletakkan di muka subjek.
Untuk membuat kalimat menyangkal (negative) maka setelah to be (was/were) ditambah = NOT (N’T)
Contoh :
1.      (+) I was reading book when father watched tv.
(-) I was not reading book when father watched tv.
(?) Was I reading book when father watched tv?
(-?) Was I not reading book when father watched tv?


                         Penggunaan past continuous tense :
a.       Dipergunakan untuk menyatakan suatu peristiwa yang sudah dimulai dan masih tetap berlangsung ketika kejadian lain terjadi di waktu lampau.
o   When she came to my house, I was listening the radio.
o   I was reading when she met me.
b.      Untuk menyatakan suatu perbuatan atau peristiwa yang sedang terjadi di waktu lampau.
o   They were studying English all morning last Monday.
o   Yudi was watching tv the whole night last Sunday.








Tanda waktu (signal time) yang biasa digunakan :
o   When
o   While
o   As
o   All day yesterday
o   The whole day last Sunday
o   Etc.

3.    Past perfect tense
Untuk menyatakan suatu perbuatan peristiwa yang sudah selesai dilakukan pada waktu lampau atau menerangkan suatu peristiwa yang lebih dahulu terjadi diantara dua kejadian yang dibicarakan.
                        RUMUS :
                      S + Had + been +…
                      S + Had + Verb III + ….
Affirmative (+)    :  S + Had + Verb I
Negative (-)         :  S + had not + Verb III
Interrogative (?) :  Had + S + Verb III


Untuk membentuk kalimat Tanya (interrogative) maka Had diletakkan di muka subjek. Untuk membentuk kalimat negative maka setelah Had ditambah = NOT (N’T)
Contoh :
1.      (+) They had gone when she called me.
 (-) They had not gone when she called me.
(?) Had they gone when she called me?
(-?) Had they not gone when she called me?

Tanda waktu (signal time) yang digunakan antara lain :
o   Before        : past perfect –before – past tense
o   After           : past tense – after – past perfect
o   Until           : past tense – until – past perfect
o   As soon as : past tense – as soon as – past perfect

4.    Past pefect continuous tense
Untuk menyatakan suatu perbuatan atau peristiwa yang sudah dimulai pada waktu lampau dan masih berlangsung pada waktu lampau pula.

RUMUS :
S + had been + Verb ing + ….

Affirmative (+)      :  S + had been + Verb ing
Negative (-)            :  S + had not been + Verb ing
Interrogative (?)    :  had + S + been + Verb ing
Untuk membentuk kalimat Tanya (interrogative) maka had diletakkan di muka subjek. Untuk membentuk kalimat negativesetelah had ditambah = NOT (N’T)
Contoh :
1.      (+) They  had been singing, when we studied.
(-) They had not been singing when we studied dancing.
(?) Had they been studied singing when we studied dancing?
(-?) Had they not been singing when we studied dancing?

Selasa, 01 Februari 2011

rock n roll bangetz... mirip the changcuters

format memori external yang rusak

gunakan cara lain yakni format lewat menu Command Line. Format lewat Command Line 1. Di PC, klik Start –> Run, dan ketik CMD. Jendela Command akan terlihat pada mode DOS prompt. 2. Selanjutnya ketik FORMAT h: / FS:FAT (h=drive letak kartu memori, jika kartu memori terletak di drive g, maka tulis g) 3. Tunggu hingga selesai. Jika masih muncul masalah pada kartu memori, silahkan gunakan memory card reader lain. Tetapi jika memang sudah tidak bisa dipulihkan kembali, terpaksa kartu memori tersebut harus ditukar dengan penjualnya, jika masih bergaransi. Format dengan Software Selain dengan cara diatas, format kartu memori yang bermasalah bisa juga dilakukan dengan menggunakan software khusus. Misalnya untuk kartu MMC tersedia software MMCmedic yang bisa didownload dari www.n-gage-help.com. Semoga bermanfaat.

game n gage qd n klasic

Senin, 31 Januari 2011

makalah ilmu pendidikan


PENDAHULUAN
Salah satu prasarat untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera adalah lebih di tentukan oleh sejauh mana kuwalitas sumber daya masyarakatnya. Kuwalitas suatu bangsa sangat di tentukan oleh peran serta mutu pendidikan yang di pergunakan oleh bangsa tersebut. Masyarakat yang berperadaban adalah masyarakat yang berpendidikan. Dalam hal ini Muhammad Naquib al-Attas dalam konsep pendidikan Islam mengatakan, menurutnya pendidikan islam itu lebih tepat diistilahkan dengan ta’dib di bandingkan dengan istilah tarbiyah atau ta’lim, sebab dengan konsep ta’dib , pendidikan akan memberikan ada batau kebudayaan. Gambaran serupa juga di kemukakan oleh seorang pendidik besar Perancis yang hidup pada sekitar abad ke-19dalam sebuah buku yang terkenal “Aqeuitient Superiorite de Anglo Saxons” (Superiornya bangsa Inggris) yang terbit tahun 1897, dalam salah satu bab terpentingnya berjudul “New Education” menyatakan: Kalau kita hendak menyimpulkan jawaban tentang persoalan masyarakat dalam suatu patah kata, maka kata itu ialah “Pendidikan”. Dan sesungguhnya dalam menyelesaikan persoalan-persoalan masyarakat adalah bertujuan supaya membiasakan diri untuk mengantisipasi setiap peristiwa baru di dunia ini, agar manusia mampu berjuang dengan tenaganya sendiri.Menyadari beratnya tantangan perkembangan zaman ke depan ,  sistem pendidikan yang ada sekarang ini haruslah mampu menyesuaiakan diri dengan koindisi riil  dan mampu menjawab berbagai problematika yang ada di dalamnya. Problematika kehidupan yang semakin berat inilah yang menjadi beban utama pendidikan saat ini. Melalui penulisan makalah singkat ini, penulis ingin  mengungkap tentang problematika pendidikan di maksud  sekaligus mencoba mencari solusi pemecahannya.

BAB II
PEMBAHASAN

A.     Hambatan-hambatan dalam proses pendidikan
Sistem pendidikan menjadi bagian yang  tak terpisahkan dari kehidupan sosial budaya dan masyarakat sebagai suprasistem. Pembangunan sistem pendidikan tidak mempunya arti apa-apa jika tidak singkron dengan pembangunan nasional.
Kaitan yang erat antara bidang pendidikan sebagai sistem dengan sistem sosial budaya sebagai suprasistem tersebut dimana sistem pendidikan menjadi bagiannya, menciptakan kondisi sedemikian rupa sehingga permasalahan intern sistem pendidikan itu menjadi sangat kompleks. Artinya, suatu permasalahan intern dalam sistem pendidikan selalu ada kaitan dengan masalah-masalah diluar sistem pendidikan itu sendiri.
Pada dasarya ada dua masalah pokok yang dihadapi oleh dunia pendidikan ditanah air kita dewasa ini, yaitu:
1.      Bagaimana semua warga negara dapat menikmati kesempatan pendidikan.
2.      Bagaimana pendidika dapat membekali peserta didik dengan keterampilan kerja yang mantap untuk dapat terjun kedalam kancah kehidupan bermasyarakat.

B.     Jenis hambatan pendidikan

1.      Masalah pemerataan pendidikan
a.       Masalah pemerataan pendidikan adalah persoalan bagaimana sistem pendidikan dapat menyediakan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh warga negara untuk memperoleh pendidikan, sehingga pendidikan itu menjadi wacana bagi pembangunan sumberdaya manusia untuk menunjang pembangunan.
Masalah pemerataan pendidikan timbul apabila masih banyak warga negara khususnya anak usia sekolah yang tidak dapat ditampung didalam sistem atau lembaga pendidikan karena kurangnya fasilitas pendidikan yang tersedia. Pada masa awalnya, di tanah air kita pemerataan pendidikan itu dinyatakan didalam UU No 4 tahun 1950 sebagai dasar-dasar pendidikan dan pengajaran di sekolah. Pada BAB XI, pasal 17 yang berbunyi:

“tiap-tiap warga negara republik indonesia mempunyai hak yang sama untuk diterima menjadi murid suatu sekolah jika syarat-syarat yang ditetapkan untuk pendidikan dan pengajaran pada sekolah itu dipenuhi.”

2.      Masalah mutu pendidikan
a.       Pengertian Masalah mutu pendidikan
Mutu pendidikan dipermasalahkan jika hasil pendidikan belum mencapai taraf  seperti yang diharapkan. Penetapan mutu hasil pendidikan pertama dilakukan oleh lembaga penghasil sebagai produsen tenaga terhadap calon luaran, dengan sistem sertifikasi. Selanjutnya jika luaran tersebut terjun kelapangan kerja penilaian dilakukan oleh lembaga pemakai sebagai konsumen tenaga dengan sistem tes unjuk kerja (performane test). Sesudah itu masih dilakukan pelatihan/ pemagangan bagi calon untuk penyesuaian dengan tuntutan persyaratan kerja dilapangan.
Jadi mutu pendidikan pada akhirnya dilihat pada kualitas keluarannya. Masalah mutu pendidikan juga mencakup masalah pemerataan mutu. Di dalam tap MPR RI 1988 tentang GBHN dinyatakan bahwa titik berat pembangunan pendidikan diletakkan pada peningkatan mutusetiap jenjang dan jenis pendidikan, dan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan khususnya untuk megacu penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi perlu lebih disempurnakan dan ditingkatkan pengajaran ilmu pengetahuan alam dan matematika.
Acuan usaha pemerataan mutu pendidikan bermaksud agar sistem pendidika khususnya sistem persekolahan dengan segala jenis dan jenjangnya di seluruh pelosok tanah air (kota dan desa) mengalami peningkatan mutu pendidikan sesuai dengan situasi dan kondisinya masing-masing.
3.      Masalah efisiensi pendidikan
Masalah efisiensi pendidika mempersoalkan bagaimana suatu sistem pendidikan mendayagunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan pendidikan.
Beberapa masalah efisiensi yang penting ialah:
a.       Bagaimana tenaga kependidikan difungsikan
Masalah ini meliputi pengangkatan, penempatan, dan pengembangan tenaga.
Masalah pengangkatan terletak pada kesenjangan antara stok tenaga yang tersedia dengan jatah pengangkatan yang sangat terbatas.
Masalah penempata guru, khususnya guru bidang penempatan studi, sering mengalami kepincangan, tidak disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.
Masalah pengembangan tenaga kependidikan dilapangan biasanya terlambat, khususnya pada saat menyongsong hadirnya kurikulum baru.
b.      Bagaimana prasarana dan sarana pendidikan digunakan
Penggunaan prasarana dan sarana pendidika yang tidak efisien bisa terjadi antara lain sebagai akibat kurang matangnya perencanaan dan sering juga karena perubahan kurikulum.

4.      Masalah relevansi pendidikan.
Masalah relevansi pendidikan mencakup sejauh mana sistem pendidikan dapat menghasilkan luaran yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan. Luraran pendidikan diharapkan dapat mengisi semua sektor pembangunan yag benraneka ragam seperti sektor produksi, sektor jasa, dan lain-lain.
Umumnya luaran yang dipeoduksi oleh sistem pendidikan (lembaga yang menyiapkan tenaaga kerja) jumlahnya secar kumulatif lebih besar daripada yang dibutuhkan dilapangan.
      Dapat disimpulkan bawa masalah relevansi merupakan masalah yang berat untuk dipecahkan, utamanya  masalah relevansi kualitas.

5.      Ketidak Jelasan Tujuan Pendidikan
Dalam undang-undang nomor 4 tahun l950, telah di sebutkan secara jelas tentang tujuan pendidikan dan pengajaran yang pada intinya, ialah untuk membentuk manusia susila yang cakap dan warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air berdasarkan pancasila dan kebudayaan kebangsaan Indonesia dan seterusnya. Namun dalam kenyataan yang terjadi terhadap tujuan pendidikan yang begitu ideal tersebut belum mampu menghasilakn  manusia-manusia sebagaimana yang dimaksud dalam tumpukan kata-kata dalam rumusan tujuan pendidikan  yang ada, bahkan terjadi sebaliknya , yakni terjadi kemerosotan moral, kehidupan yang kurang demokratis, terjadi kekacauan akibat konflik di masyarakat dan lain lain, hal ini merupakan suatu indikasi bahwa tujuan pendidikan selama ini belum dikatakan berhasil, mungkin disebabkan adanya ketidak jelasan atau kekaburan dalam memahami tujuan pendidikan yang sebenarnya.

6.      Ketidak Serasian Kurikulum
Kebanyakan kurikulum yang dipergunakan di sekolah-sekolah masih berisi tentang mata pelajaran-mata pelajaran yang beraneka ragam , sejumlah jam-jam pelajaran dan nama-nama buku pegangan untuk setiap mata pelajaran. Sehingga pengajaran yang berlangsung kebanyakan menanamkan teori-teori pengetahuan melulu, akibatnya para lulusan yang di hasilkan kurang siap pakai bahkan miskin ketrampilan  dan tidak mempunyai kemampuan untuk berproduktifitas di tengah-tengah masyarakatnya, karena muatan kurikulum yang di terima di sekolah-sekolah memang tidak di persiapkan untuk menjadikan lulusan dari peserta didik untuk dapat mandiri dimasyarakatnya.

7.      Ketiadaan Tenaga Pendidik Yang Tepat dan Cakap.
Masih banyak di jumpainya suatu slogan yang berbunyi “tak ada rotan akarpun jadi” , menunjukkan suatu gambaran betapa rendahnya kualitas tenaga kependidikan yang ada, karena harus di pegang oleh tenaga-tenaga pendidikan yang bukan dari ahlinya. Pada hal menugaskan dan mendudukkan seseorang sebagai pendidik yang tidak di bina atau dibekalinya ilmu kependidikan dan yang bukan dalam bidangnya, sangatlah menimbulkan kerugian yang sangat besar, diantaranya terjadinya pemborosan biaya, terjadinya pemerosotan mutu hasil pendidikan, lebih jauh lagi akan mempersiapkan warga masyarakat di masa mendatang dengan pribadi-pribadi yang  memiliki kualitas rendah sehingga tak mampu bersaing dalam kehidupan yang serba problematis.

8.      Adanya Pengukuran Yang Salah Ukur.
Dalam masalah pengukuran terhadap hasil belajar yang sering di sebut dengan istilah ujian atau evaluasi, ternyata dalam prakteknya terjadi ketidak serasian antara angka-angka yang di berikan kepada anak didik sering tidak obyektif , di mana pencantuman angka-angka nilai yang begitu tinggi sama sekali tidak sepadan dengan mutu riil pemegang angka-angka nilai itu. Ketika mereka di terjunkan ke masyarakat, tidak mampu berbuat apa-apa yang setaraf dengan tingkat pendidikannya. Jelasnya tanpa adanya pengukuran yang obyektif dapat di pastikan tidak akan pernah terwujud tujuan pendidikan yang sebenarnya.

9.      Adanya Kekaburan Landasan Tingkat-Tingkat Pendidikan.
Selama bertahun-tahun nampaknya tidak ada yang meninjau kembali tentang penjenjangan tingkat pendidikan , mulai dari tingkat dasar hingga ke tingkat perguruan tinggi.Apakah hasil penjenjangan selama ini di dasarkan atas tingkat perkembangan pisik dan psikis anak didik ataukah sekedar terjemahan saja dari tingkat-tingkat pendidikan yang dipakai umum di seluruh dunia, kalau itu masalahnya , kondisi anak didik kita jelas jauh berbeda dengan kondisi negara – negara lain didunia , sehingga mustahil apabila harus diadakan persamaan. Ataukah di dasarkan atas hasil penelitian empiris, apakah benar bahwa untuk menjadi seorang yang bercorak diri bernilai tinggi itu cukup memerlukan pembinaan selama masa waktu 17 / 24 tahun. Inilah permasalahan-permasalahan di sekitar pendidikan kita yang selama ini belum diketemukan jawabannya.








KESIMPULAN
Dari sekian banyak uraian yang telah penulis tuangkan melalui isi makalah ini, dapatlah penulis simpulkan , hal-hal sebagai bertikut : Sesungguhnya Hambatan-hambatan pendidikan yang ada sekarang ini lebih terletak pada ketidak jelasan tujuan yang hendak di capai, ketidak serasian kurikulum terhadap kebutuhan masyarakat, kurangnya tenaga pendidik yang berkualitas dan profesional, terjadinya salah pengukuran terhadap hasil pendidikan serta masih belum jelasnya landasan yang di pergunakan untuk menetapkan jenjang-jenjang tingkat pendidikan mulai dari tingkat dasar hingga keperguruan tinggi.
Solusi yang penulis tawarkan dalam mencari pemecahan masalah , adalah perlunya meninjau dan merumuskan kembali secara realistis terhadap hambaatan-hambatan yang sedang dihadapi oleh dunia pendidikan kita selama ini.








MAKALAH
ILMU PENDIDIKAN

HAMBATAN-HAMBATAN DALAM PROSES PENDIDIKAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah SPI
Dosen Pengampu  : Dra. Siti Asdiqoh,
STAIN







Disusun Oleh :
Khoerul Muqorrobin                                   11106134
Muchamad Ihsanudin                                 11106134
M. Mawahhid                                              11109050


  JURUSAN TARBIAH
PROGAM STUDI PEDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI ( STAIN )
SALATIGA
2010